Sabtu, 17 Maret 2012

Laporan Praktikum Akar & Batang



I.       PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan daun. Masing – masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan.
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat di samakan dengan sumbu tubuh tumbuhan,
Pada umumnya batang memiliki sifat – sifat yaitu : umumnya berbentuk panjang bulat, terdiri atas ruas – ruas yang masing – masing di batasi oleh buku – buku, tumbuhan biasanya keatas menuju cahaya matahri, selalu bertambah panjang di ujungnya, mengadakan percabangan, umumnya tidak berwarna hijau. Batang terdiri atas : bentuk batang, arah tumbuh batang, percabangan batang.
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga setelah daun dan batang bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar biasanya mempunyai sifat : selalu tumbuh di bagian dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi, tidak berbuku – buku, warna tidak hijau, tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya sering kali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Pada umumnya akar dapat di bedakan bagian – bagiannya yaitu : leher akar atau pangkal akar (collum ), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang –cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), bulu – bulu akar (pilus radicalis).

b.      Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
Untuk mengamati akar, batang, bentuk batang, arah tumbuh batang dan permukaan batang.

II.    TINJAUAN PUSTAKA
a.          Akar dan batang mangga ( Mangifera indica )
1.      Morfologi
Pohon mangga merupakan pohon tegak dengan banyak percabangan. Tingginya mencapai  45 m, dengan diameter 60 - 120 cm. Kulit pohonnya berwarna coklat keabuan. Bentuk daun oval sampai lanset, panjang tangkai daun 10 cm. Duduk daun melingkar seperti spiral. Bentuk bunga malai, di ujung cabang, berwarna kuning kehijauan. Bentuk buah bulat agak memanjang dengan salah satu sisinya agak melengkung ke dalam. Ukuran dan warna buah bervariasi antara hijau kekuningan sampai mendekati merah. Demikian juga warna daging buah dan rasanya (manis, asam). Buahnya merupakan buah buni, permukaan bijinya kasar seperti ada serabut halus, warnanya putih kecoklatan.

2.      Klasifikasi
Kerajaan   : Plantae
Filum                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Ordo                     : Sapindales
Famili                   : Anacardiaceae
Genus                   : Mangifera
Spesies     : Mangifera indica

b.      Akar dan batang Pepaya ( Carica papaya )
1.      Morfologi
Pepaya merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris.bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipotong melintang.
2.      Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super divisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magholiophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Family             : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies : Carica papaya L

c.       Akar singkong ( Manihot utilisima )
1.       Morfologi
Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
2.      Klasifikasi
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malpighiales
Famili              : Euphorbiaceae
Upafamili                    : Crotonoideae
Bangsa             : Manihoteae
Genus              : Manihot
Spesies             : Manihot utilisima

d.      Akar dan batang rumput teki ( Cyperus rotundus )
1.      Morfologi
Rumput ini memiliki morfologi daun kecil memanjang, rata-rata fi -1 sentimeter membentuk huruf V, 4 sampai 10 helai dalam satu tanaman. Tinggi atau panjang daunn antara 10 sentimeter sampai 75 sentimeter dari permukaan tanah. Pelepah daunnya berada di bawah permukaan tanah (berbeda dengan beberapa rumput lain yang pelepah daunnya di atas permukaan tanah). Pada rumput yang tumbuhsampai cukup tua bisa sampai muncul bunga bahkan buah. Akarnya berbentuk serabut yang keluar dari umbinya. Terdapat cabang batang kecil yang disebut geragih, yang dekat di bawah permukaan tanah bisa memanjang untuk kemudian dari buku-bukunya membentuk umbi baru yang mengeluarkan tunas menjadi individu baru (ini juga yang bikin jengkel, menyebar dengan sendirinya).
2.      Klasifikasi
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi              : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas              :  Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
 Sub Kelas       : Commelinidae
 Ordo               : Cyperales
 Famili             : Cyperaceae
 Genus             : Cyperus
 Spesies            : Cyperus rotundus L.

e.       Akar dan batang jagung ( Zea mays )
1.      Morfologi
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa di ukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

2.      Klasifikasi
Kingdom         :Plantae
Divisio             :Spermatophyta
Kelas               :Monocotyledoneae
Ordo                :Graminae
Famili              :Graminaceae
Genus              :Zea
Spesies            :


f.       Akar lengkuas (Alpinia galanga)
1.      Morfologi
Laos memiliki tipe perakaran serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang terletak di dalam tanah. Batang ini adalah modifikasi yang diseut rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal didalam tanah.

2.      Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Species : Alpinia galangal

g.      Akar pisang ( Musa sp)
1.      Morfologi
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
2.      Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Zingeberidae
Family             : Zingeberales
Genus              : Musa
Spesies            : Musa paradisiaca L.

h.      Akar daun sirih ( Piper bettle )
1.      Morfologi
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

2.      Klasifikasi
Sistematika sirih ( Heyne, 1987) adalah sebagai berikut:
Kingdom                     : Plantae
Divisi                           : Magnolyophyta
Kelas                           : Dycotyledoneae
Ordo                            : Piperales
Famili                          : Piperaceae
Genus                          : Piper
Spesies                         : Piper bettle L






III.         Metode Penelitian

a.       Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksaan praktikum batang dan akar :
Hari/tanggal       : senin, 21 juni 2011
Waktu                : 14.30 wite
Tempat   : Laboraturium dasar Biologi

b.      Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum batang dan akar  adalah :
1.      Kertas
2.      Alat tulis
3.      Pewarna
4.      Akar dan batang mangga ( Mangifera indica )
5.      Akar dan batang Pepaya ( Carica papaya )
6.      Akar singkong ( Manihot utilisima )
7.      Akar dan batang rumput teki ( Cyperus rotundus )
8.      Akar dan batang jagung ( Zea mays )
9.      Akar lengkuas (Alpinia galangal)
10.  Akar pisang ( Musa sp)
11.  Akar daun sirih ( Piper bettle )

c.       Prosedur kerja praktikum adalah :
a.       Alat dan bahan di siapkan di atas meja.
b.      Setiap mahasiswa di minta untuk mengambar berbagai jenis daun.
c.       Deskripsikan berbagai jenis akar dan batang tersebut.





IV.         Pembahasan
a.       Hasil pengamatan dari praktikum akar dan batang :
1.      Akar dan batang mangga ( Mangifera indica )
 Akar (radix)                       : tunggang (primary)
Batang (caulis)                   : berkayu (lignosus)
Bentuk batang                    : bulat (teres)
Permukaan batang              : ada lapisan kerak
Arah tumbuh batang           : tegak lurus (erectus)


2.      Akar dan batang Pepaya ( Carica papaya )
Akar (radix)                        : tunggang (primary)
Batang (caulis)                    :
Bentuk batang                    : bulat ( teres)
Permukaan batang             : memperlihatkan berkas – berkas daun
Arah tumbuh batang           : tegak lurus (erectus)


3.      Akar singkong ( Manihot utilisima )
Akar (radix )                       : tunggang (primary)
Batang (caulis)                    : berkayu (lignosus)
Bentuk batang                    : bulat ( teres)
Permukaan batang             : memperlihatkan berkas – berkas daun
Arah tumbuh batang           : tegak lurus ( erectus)


4.      Akar dan batang rumput teki ( Cyperus rotundus )
Akar (radix)                        : serabut (adventif )
Batang (caulis)                    : mending (calamus)
Bentuk batang                    : triangularis
Permukaan batang             : licin (leavis)
Arah tumbuh batang           : tegak lurus (erectus)


5.      Akar dan batang jagung ( Zea mays )
Akar (radix)                        : serabut (adventif )
Batang (caulis)                    : rumput (calmus)
Bentuk batang                    : bulat (teres)
Permukaan batang             : licin (leavis)
Arah tumbuh batang           : tegak lurus (erectus)


6.      Akar lengkuas (Alpinia galanga)
Akar (radix)                        : tunggang (primary)
Batang (caulis)                    : basah (herbaceous)
Bentuk batang                    : bulat (teres)
Permukaan batang : licin (leavis)
Arah tumbuh batang           : tegak lurus (erectus)


7.      Akar pisang ( Musa sp)
Akar (radix)                        : serabut (adventif)
Batang (caulis)                    : basah (herbaceous)
Bentuk batang                    : bulat (teres)
Permukaan batang             : licin (leavis)
Arah tumbuh batang           : tegak lurus (erectus)


8.      Akar daun sirih ( Piper bettle )
Akar (radix)                        : akar pelekat (radix adligans)
Batang (caulis)                    : rumput ( calmus)
Bentuk batang                    : bulat (teres)
Permukaan batang             : beralur (sulcatus)
Arah tumbuh batang           : memanjat ( scandens)





V.         Penutup
a.       Kesimpulan
Dari praktikum dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa:
1.      Klasifikasi akar dan batang dapat di lakukan dengan melihat cirri – cirri dari akar (tunggang atau serabut), batang, bentuk batang, permukaan batang, dan arah tumbuh batang.
2.      Ada beberapa tumbuhan yang memiliki cirri – cirri akar dan batang yang sama.
b.      Saran
Di harapkan laporan ini dapat membantu mahasiswa untuk mengetahui morfologi dari beberapa tumbuhan yang di praktikumkan.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar